Apa Untungnya Sistem Layanan National Payment Gateway Indonesia?

Menurut informasi yang tengah booming di kalangan masyarakat saat ini, usut punya usut BI (Bank Indonesia) melakukan uji coba dalam penerapan sistem pembayaran National Payment Gateway (NPG) Indonesia dengan berbagai bank. Kabarnya rencana tersebut mulai diterapkan secara resmi pada bulan Juli 2017. Berdasarkan penuturan Onny Widjanarko yang menjabat sebagai Kepala Pusat Program Transformasi BI, dengan adanya national payment gateway akan ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan para pelaku industri.

Penerapan national payment gateway di industri jasa keuangan nasional disinyalir akan meningkatkan kapabilitas dan perannya lebih efisien dalam memfasilitasi layanan transaksi ataupun pembayaran. Tidak hanya itu saja, penerapan NPG ini akan mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah instrumen maupun transaksi elektronik. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, NPG sangat membantu dalam proses transaksi dan payment dengan sistem non tunai seperti payment melalui ATM/debit, e-money, dan kartu kredit.

Sistem Pembayaran National Payment Gateway Indonesia

Saat ini sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia masih berjalan seperti biasa dimana data payment non tunai baik yang menggunakan kartu kredit dan kartu debit diproses dari luar negeri dan kembali lagi ke dalam negeri ketika penagihan. Sistem payment seperti ini sebenarnya bisa menjadi lebih efisien jika Indonesia memiliki badan atau perusahaan yang berperan sebagai perantaranya. Meskipun sebelumnya sudah ada perusahaan asing yang membantu yaitu Mastercard dan Visa.

Dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia pada tahun 2016, Agus Martowardojo yang merupakan Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bersiap untuk mengakselerasi national payment gateway. Selain itu pihak BI akan mewajibkan bagi para penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk melakukan transaksi keuangan di domestik, menyimpan dana di perbankan nasional, dan mematuhi semua kewajiban penggunaan rupiah di wilayah NKRI.

Dengan adanya penerapan national payment gateway, Destry Damayanti sebagai Ekonom dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan menuturkan bahwa industri perbankan akan lebih efisien. Meskipun demikian, Destry menambahkan bahwa siapapun yang nantinya ditunjuk sebagai gateway diharuskan perbankan lokal yang bisa memberikan keuntungan lebih bagi para regulator.

Perkembangan Sistem National Payment Gateway Indonesia

Sebenarnya konsep sistem pembayaran nasional payment gateway ini sudah dicetuskan dari tahun 1996 namun tidak terlaksana dengan baik. Penyebabnya tidak lain karena sistem pembayaran menggunakan kartu kredit belum merata. Selain itu, sistem pembayaran yang dilakukan secara online pun belum pesat seperti sekarang ini.

Namun seiring berjalannya waktu, perkembangan sistem payment mulai berjalan tidak seperti yang diprediksi oleh Bank Indonesia. Bahkan perkembangan penyedia layanan kalah cepat jika dibadingkan dengan pertumbuhan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Aloysius Donanto Herry Wibowo (Deputi Direktur Program Sistem Pembayaran Bank Indonesia) menuturkan bahwa akan ada tiga pengelompokkan NPG berdasarkan fungsinya.

Pertama, berdasarkan fungsi standarisasi harus berjalan dengan baik sebelum pelaksanaan transaksi terjadi. Yang kedua yaitu fungsi switching untuk memastikan kelancaran dalam terjadinya proses transaksi atau pembayaran. Terakhir, fungsi service untuk memastikan bahwa transaksi atau payment memang benar-benar terjadi.

Dari waktu ke waktu, kebutuhan masyarakat terhadap layanan sistem payment semakin meningkat dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Karena hal tersebut masyarakat sangat membutuhkan sistem transaksi dan pembayaran yang lebih efisien seperti national payment gateway Indonesia agar nantinya bisa menjangkau keseluruhan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *